Love
Ini adalah sekumpulan entah itu puisi atau roman pendek.
#18
Lembar lama yang tak pernah selesai
Cerita usang yang kembali terulang
Semua yang tidak pernah sama lagi
Dan laju kendaraan umum yang semakin rapat dan bising
Alur ini lelah untuk maju mundur
Perspektif ini bosan untuk bergantian menjadi pertama, kedua, ketiga.
Kata-kata sudah tak mampu merangkai makna
Pixel-pixel tidak mampu mewakili rasa
Dan dunia maya bukan ruang untuk menggalinya
Yang kita butuh hanya sebuah canda dan cerita.
Sebuah "Makan yuk" di hari Kamis yang lengang
Sebuah tubrukan pandangan diantara puluhan pasang mata
Yang menatap dengan biasa
Itu sudah cukup untuk menjawab semua
#17
Dinding ini terasa pengap meskipun hari ini cerah
Dengan puluhan buku yang menatapku dengan rasa jengah
Dan alunan musik yang tidak bersahabat
"Playlist kamu isinya aneh dan gak familiar" kata seorang teman
Ah, perduli apa. Telingaku nyaman dengan apa yang kupilihkan
Dua lemari pakaian dan galon diujung sana menatapku resah,
menungu apa yang akan aku lakukan dengan benda-benda yang ada di depanku..
Bon makan, bunga yang sudah kering, ucapan hari jadi,
botol kaca bertuliskan "faith, hope, love" dan buku tebal terjilid spiral
Ya, akulah si pengarsip. Dan memilih menderita karena menyimpan itu semua.
#16
Kita lihat sampai mana kita bertahan.
Sampai rasa sakit ini bernanah dan meradang
dan kita tak tau bagaimana cara mengobatinya,
kecuali dengan jujur pada hati dan rasa.
#15
Wajah tak lagi dilihat
Hangat tak lagi dirasa
Pertemuan tak lagi dilakukan
Namun ingatan selalu menghidupkan
Apa yang tidak dapat dirasa.
#14
Makilah aku untuk segala keegoisaku
Rajamlah aku karena aku mengekangmu dengan ke fana an ku
Namun jangan kau pergi menjauh kawan ku
Mimpi ini terlalu indah untuk di wujudkan
Daripada sia-sia dikubur demi sebuah kesenangan sementara.
#13
Kepada satu-satunya orang yang dapat mengerti
Yang mencairkan es dalam hati
Yang menanamkan kasih dalam jiwa sejati
Yang tidak lelah walau menghadapi badai yang kusebut emosi
Tak usah lagi kau menanti raga ini
Karena aku tak akan kembali.
#12
When the rain goes down,
It's like all the leaves are dancing.
That moment when i watch all of them
Is one of my favorite moment
I can see you dance in the middle
#11
Untuk kamu, yang tidak bisa terbaca walau berupa aksara.
Bukan diseleksia, atau tuna netra
untuk kamu yang tidak bisa ku dengar walau nadamu merdu kata orang kebanyakan
bukan tuna rungu, bukan.
untuk kamu yang hanya bisa kumengerti lewat derai tawa, dan tetesan air mata.
ah, lagi-lagi kamu. untuk buih sepertiku. yang datang dan pergi saat kau hanya ingin.
kita berbeda, apa yang kita anut dan percaya.
#10
Biarlah mereka berdua,
asal ada untukku saja, itu tak apa.
Langit bukan sesuatu untuk ditawar,
sama seperti rasa,
Bumi bukan ruang ruang berdalih,
bahkan saat kebisuan memberi ruang untuk rentetan dusta.
Dan Hidup,
adalah sesuatu yang diperjuangkan,
bukan atas bentuk aku, kamu, apalagi mereka.
Hanya kita.
Dan di senja ini aku termangu,
menatap semburat jingga malu-malu tertusuk sembilu di masa lalu.
#9
kita ini satu, atau satu per dua?
lebih baik mundur saja
sekilas itu yang terlintas
tapi kita sudah tiga per empat
hanya pecundang yang terhenti langkahnya hanya karena ini
dan aku tidak layak untuk jadi pecundang
terlalu berharga untuk mundur
kita sudah tiga per empat kawan
ah, setelah hari yang panjang
rasanya aku ingin tidur saja.
dan nanti pagi buta aku akan mengadu pada Tuhan ku
#8
I'm thankful for this moment cause I know that you..
Grow a day older and see how this sentimental fool can be
When she tries to write a birthday song
When she thinks so hard to make your day
When she's getting lost in all her thoughts
When she waits a whole day to say...
I'm thankful for this moment cause I know that I
Grow a day older and see how this sentimental fool can be
When he ache his arms to hold me tight
When he picks up lines to make me laugh
Whan he's getting lost in all his calls
When we can't wait to say : "I love you'."
If everything has been written down, so why worry, we say
It's you and me with a little left of sanity
- Dewi Lestari
#7
entah kenapa aku suka sekali secangkir milo
cukup secangkir, tidak lebih
dan itu akan menghangtkan seluruh sendi serta syarafku
berlebihan? terserah. sugesti? mungkin.
jadi ingat, dulu kita punya visi misi yang sama
kita bangun sesuatu yang baru, mungkin mimpi.
tapi kemudian kamu pergi, tinggallah disini aku sendiri
aku dan sang mimpi, saat aku cari orang lain untuk kemudian bermimpi
aku tau dia tidak sama, lalu terobosan baru itu kemudian berubah nilainya
mungkin kamu memang berpamitan, tapi tetap tidak sepadan
dengan jadwal kepulangan yang selalu aku nantikan
sekali lagi, untuk merealisasikan mimpi..
lalu semua berubah, mulai berubah
kupikir tidak awalnya, tapi ku yakin ya
semua ini membuat aku ingin berteriak
sungai ini mulai terpenuhi kapasitas airnya
dia membanjir, meluap ingin marah
namun kutau kau punya jalanmu sendiri.
padahal aku hanya ingin membagi mimpi ini
yang pada akhirnya berjalan tidak sesuai dengan yang kita inginkan
dan sekarang aku hanya bisa mengadu pada secangkir milo
yang setia menemani hingga larutan fluida yang terakhir
#6
"Puaskah kau memandangiku, wahai waktu?
Hanya kau saksi bisu ku
Kau yang tau betapa banyak namanya kusebut dalam doaku
Hanya kau yang tau berapa banyak airmata kukeluarkan dalam malam ku
Hanya kau satu-satunya ke absurd an yang kubenci
Andai, andai, andai..
Dulu aku benci kata ini
Karena kutau kau tidak bisa kuulangi"
#5
"Tak apa, Nak. Kini tugasku telah usai
Membimbingmu sampai dewasa
Mengawasimu sedari kanak-kanak
dan sekarang
Merelakanmu melangkah jauh dari rumah
Kau harus tau anak-anakku,
Kasih Ibumu tak pernah berhenti walau kini bukan aku yang utama di hatimu."
Aku cuma satu, ibuku pun begitu. Kau selalu yang utama dihatiku, Ibu.
#4
Aku bersyukur tidak sepertimu
Yang jelas aku bersyukur bahwa kita berbeda
Dan aku bersyukur bahwa perbedaan itu tidak membuatku menjadi sepertimu
Karena sama sepertimu berarti akan membuatku kelelahan
Dan kehilangan rasa syukur..
Aku bersyukur hanya sampai di tahap "mengerti" tentang kamu
dan tidak mencoba "memahami" dengan "memasuki" duniamu
Memasuki duniamu akan membuatku berputar tanpa bisa keluar
Mensejajarimu berarti melakukan sprint setiap pagi
dan aku benci berlari
Aku hanya butuh menjadi dewasa
Menyikapi betapa berbedanya duniaku dan duniamu
Dan bersyukur tidak harus memaksakan diri untuk menjadi sepertimu
Tanpa harus merasa terbebani
Hanya seperti ini
Karena rasa syukur itu adalah berubah menjadi dewasa
Dengan segala perbedaan kita
#3
Lembar lama yang tak pernah selesai
Cerita usang yang kembali terulang
Semua yang tidak pernah sama lagi
Dan laju kendaraan umum yang semakin rapat dan bising
Alur ini lelah untuk maju mundur
Perspektif ini bosan untuk bergantian menjadi pertama, kedua, ketiga.
Kata-kata sudah tak mampu merangkai makna
Pixel-pixel tidak mampu mewakili rasa
Dan dunia maya bukan ruang untuk menggalinya
Yang kita butuh hanya sebuah canda dan cerita.
Sebuah "Hei" di awal Senin yang sibuk
Sebuah tepukan pundak di dalam ruang kelas
Sebuah tubrukan pandangan diantara puluhan pasang mata
Yang menatap dengan biasa
Itu sudah cukup untuk menjawab semua
#2
Kamu tau perbedaan berjumpa dan berpisah?
saat berjumpa kamu tidak punya ekspektasi apa-apa,
karena rasa datang dengan biasa, tanpa kamu meminta.
berjumpa terlihat lebih mudah, karena kamu bisa merasakan kehadirannya
merencanakan berjumpa pun lebih indah, bahkan jika tanpa aba-aba.
Lalu bagaimana dengan berpisah?
berpisah adalah sesuatu yang direncanakan,
lebih terasa pahit karena kamu tidak tau kapan akan berjumpa lagi
berpisah mensyaratkan kita akan adanya harapan,
dan saat harapan tersebut nihil, ekspektasi kosong,
maka akan terasa jauh lebih menyakitkan perpisahan itu..
Keduanya sakral, sudah direncanakan oleh Pemilik Takdir
Keduanya sering terjadi dalam hidup masing-masing,
dan sesudahnya kita tidak pernah jadi orang yang sama.
segala sesuatu yang datang dan pergi dalam hidup adalah bentuk pembelajaran,
dengan atau tanpa rasa sakit.
jangan pernah kau meyesali rasa sakit, sakit adalah proses peningkatan imun dalam tubuh.
tanpa rasa sakit, kita hanya manusia sombong namun rapuh.
sakit mengajari kita banyak hal, karena tolak ukur sakit sendiri tidak terdefinisikan.
sakit mengajari kita berkorban, memahami, menyayangi, mencintai, menghargai, semakin merunduk..
bukan tanpa obat, namun proses dari pengobatan tersebutlah yang mendewasakan kita.
#1
Perdebatan panjang namun tidak pernah melelahkan.
Pertemuan kita adalah musuh waktu, kenyataan bahwa kita sering melupakan.
Kita adalah dua pasang mata yang sedang menantang dunia.
Kita partner terhebat sepanjang masa.
{}
#18
Lembar lama yang tak pernah selesai
Cerita usang yang kembali terulang
Semua yang tidak pernah sama lagi
Dan laju kendaraan umum yang semakin rapat dan bising
Alur ini lelah untuk maju mundur
Perspektif ini bosan untuk bergantian menjadi pertama, kedua, ketiga.
Kata-kata sudah tak mampu merangkai makna
Pixel-pixel tidak mampu mewakili rasa
Dan dunia maya bukan ruang untuk menggalinya
Yang kita butuh hanya sebuah canda dan cerita.
Sebuah "Makan yuk" di hari Kamis yang lengang
Sebuah tubrukan pandangan diantara puluhan pasang mata
Yang menatap dengan biasa
Itu sudah cukup untuk menjawab semua
#17
Dinding ini terasa pengap meskipun hari ini cerah
Dengan puluhan buku yang menatapku dengan rasa jengah
Dan alunan musik yang tidak bersahabat
"Playlist kamu isinya aneh dan gak familiar" kata seorang teman
Ah, perduli apa. Telingaku nyaman dengan apa yang kupilihkan
Dua lemari pakaian dan galon diujung sana menatapku resah,
menungu apa yang akan aku lakukan dengan benda-benda yang ada di depanku..
Bon makan, bunga yang sudah kering, ucapan hari jadi,
botol kaca bertuliskan "faith, hope, love" dan buku tebal terjilid spiral
Ya, akulah si pengarsip. Dan memilih menderita karena menyimpan itu semua.
#16
Kita lihat sampai mana kita bertahan.
Sampai rasa sakit ini bernanah dan meradang
dan kita tak tau bagaimana cara mengobatinya,
kecuali dengan jujur pada hati dan rasa.
#15
Wajah tak lagi dilihat
Hangat tak lagi dirasa
Pertemuan tak lagi dilakukan
Namun ingatan selalu menghidupkan
Apa yang tidak dapat dirasa.
#14
Makilah aku untuk segala keegoisaku
Rajamlah aku karena aku mengekangmu dengan ke fana an ku
Namun jangan kau pergi menjauh kawan ku
Mimpi ini terlalu indah untuk di wujudkan
Daripada sia-sia dikubur demi sebuah kesenangan sementara.
#13
Kepada satu-satunya orang yang dapat mengerti
Yang mencairkan es dalam hati
Yang menanamkan kasih dalam jiwa sejati
Yang tidak lelah walau menghadapi badai yang kusebut emosi
Tak usah lagi kau menanti raga ini
Karena aku tak akan kembali.
#12
When the rain goes down,
It's like all the leaves are dancing.
That moment when i watch all of them
Is one of my favorite moment
I can see you dance in the middle
#11
Untuk kamu, yang tidak bisa terbaca walau berupa aksara.
Bukan diseleksia, atau tuna netra
untuk kamu yang tidak bisa ku dengar walau nadamu merdu kata orang kebanyakan
bukan tuna rungu, bukan.
untuk kamu yang hanya bisa kumengerti lewat derai tawa, dan tetesan air mata.
ah, lagi-lagi kamu. untuk buih sepertiku. yang datang dan pergi saat kau hanya ingin.
kita berbeda, apa yang kita anut dan percaya.
#10
Biarlah mereka berdua,
asal ada untukku saja, itu tak apa.
Langit bukan sesuatu untuk ditawar,
sama seperti rasa,
Bumi bukan ruang ruang berdalih,
bahkan saat kebisuan memberi ruang untuk rentetan dusta.
Dan Hidup,
adalah sesuatu yang diperjuangkan,
bukan atas bentuk aku, kamu, apalagi mereka.
Hanya kita.
Dan di senja ini aku termangu,
menatap semburat jingga malu-malu tertusuk sembilu di masa lalu.
#9
kita ini satu, atau satu per dua?
lebih baik mundur saja
sekilas itu yang terlintas
tapi kita sudah tiga per empat
hanya pecundang yang terhenti langkahnya hanya karena ini
dan aku tidak layak untuk jadi pecundang
terlalu berharga untuk mundur
kita sudah tiga per empat kawan
ah, setelah hari yang panjang
rasanya aku ingin tidur saja.
dan nanti pagi buta aku akan mengadu pada Tuhan ku
#8
I'm thankful for this moment cause I know that you..
Grow a day older and see how this sentimental fool can be
When she tries to write a birthday song
When she thinks so hard to make your day
When she's getting lost in all her thoughts
When she waits a whole day to say...
I'm thankful for this moment cause I know that I
Grow a day older and see how this sentimental fool can be
When he ache his arms to hold me tight
When he picks up lines to make me laugh
Whan he's getting lost in all his calls
When we can't wait to say : "I love you'."
If everything has been written down, so why worry, we say
It's you and me with a little left of sanity
- Dewi Lestari
#7
entah kenapa aku suka sekali secangkir milo
cukup secangkir, tidak lebih
dan itu akan menghangtkan seluruh sendi serta syarafku
berlebihan? terserah. sugesti? mungkin.
jadi ingat, dulu kita punya visi misi yang sama
kita bangun sesuatu yang baru, mungkin mimpi.
tapi kemudian kamu pergi, tinggallah disini aku sendiri
aku dan sang mimpi, saat aku cari orang lain untuk kemudian bermimpi
aku tau dia tidak sama, lalu terobosan baru itu kemudian berubah nilainya
mungkin kamu memang berpamitan, tapi tetap tidak sepadan
dengan jadwal kepulangan yang selalu aku nantikan
sekali lagi, untuk merealisasikan mimpi..
lalu semua berubah, mulai berubah
kupikir tidak awalnya, tapi ku yakin ya
semua ini membuat aku ingin berteriak
sungai ini mulai terpenuhi kapasitas airnya
dia membanjir, meluap ingin marah
namun kutau kau punya jalanmu sendiri.
padahal aku hanya ingin membagi mimpi ini
yang pada akhirnya berjalan tidak sesuai dengan yang kita inginkan
dan sekarang aku hanya bisa mengadu pada secangkir milo
yang setia menemani hingga larutan fluida yang terakhir
#6
"Puaskah kau memandangiku, wahai waktu?
Hanya kau saksi bisu ku
Kau yang tau betapa banyak namanya kusebut dalam doaku
Hanya kau yang tau berapa banyak airmata kukeluarkan dalam malam ku
Hanya kau satu-satunya ke absurd an yang kubenci
Andai, andai, andai..
Dulu aku benci kata ini
Karena kutau kau tidak bisa kuulangi"
#5
"Tak apa, Nak. Kini tugasku telah usai
Membimbingmu sampai dewasa
Mengawasimu sedari kanak-kanak
dan sekarang
Merelakanmu melangkah jauh dari rumah
Kau harus tau anak-anakku,
Kasih Ibumu tak pernah berhenti walau kini bukan aku yang utama di hatimu."
Aku cuma satu, ibuku pun begitu. Kau selalu yang utama dihatiku, Ibu.
#4
Aku bersyukur tidak sepertimu
Yang jelas aku bersyukur bahwa kita berbeda
Dan aku bersyukur bahwa perbedaan itu tidak membuatku menjadi sepertimu
Karena sama sepertimu berarti akan membuatku kelelahan
Dan kehilangan rasa syukur..
Aku bersyukur hanya sampai di tahap "mengerti" tentang kamu
dan tidak mencoba "memahami" dengan "memasuki" duniamu
Memasuki duniamu akan membuatku berputar tanpa bisa keluar
Mensejajarimu berarti melakukan sprint setiap pagi
dan aku benci berlari
Aku hanya butuh menjadi dewasa
Menyikapi betapa berbedanya duniaku dan duniamu
Dan bersyukur tidak harus memaksakan diri untuk menjadi sepertimu
Tanpa harus merasa terbebani
Hanya seperti ini
Karena rasa syukur itu adalah berubah menjadi dewasa
Dengan segala perbedaan kita
#3
Lembar lama yang tak pernah selesai
Cerita usang yang kembali terulang
Semua yang tidak pernah sama lagi
Dan laju kendaraan umum yang semakin rapat dan bising
Alur ini lelah untuk maju mundur
Perspektif ini bosan untuk bergantian menjadi pertama, kedua, ketiga.
Kata-kata sudah tak mampu merangkai makna
Pixel-pixel tidak mampu mewakili rasa
Dan dunia maya bukan ruang untuk menggalinya
Yang kita butuh hanya sebuah canda dan cerita.
Sebuah "Hei" di awal Senin yang sibuk
Sebuah tepukan pundak di dalam ruang kelas
Sebuah tubrukan pandangan diantara puluhan pasang mata
Yang menatap dengan biasa
Itu sudah cukup untuk menjawab semua
#2
Kamu tau perbedaan berjumpa dan berpisah?
saat berjumpa kamu tidak punya ekspektasi apa-apa,
karena rasa datang dengan biasa, tanpa kamu meminta.
berjumpa terlihat lebih mudah, karena kamu bisa merasakan kehadirannya
merencanakan berjumpa pun lebih indah, bahkan jika tanpa aba-aba.
Lalu bagaimana dengan berpisah?
berpisah adalah sesuatu yang direncanakan,
lebih terasa pahit karena kamu tidak tau kapan akan berjumpa lagi
berpisah mensyaratkan kita akan adanya harapan,
dan saat harapan tersebut nihil, ekspektasi kosong,
maka akan terasa jauh lebih menyakitkan perpisahan itu..
Keduanya sakral, sudah direncanakan oleh Pemilik Takdir
Keduanya sering terjadi dalam hidup masing-masing,
dan sesudahnya kita tidak pernah jadi orang yang sama.
segala sesuatu yang datang dan pergi dalam hidup adalah bentuk pembelajaran,
dengan atau tanpa rasa sakit.
jangan pernah kau meyesali rasa sakit, sakit adalah proses peningkatan imun dalam tubuh.
tanpa rasa sakit, kita hanya manusia sombong namun rapuh.
sakit mengajari kita banyak hal, karena tolak ukur sakit sendiri tidak terdefinisikan.
sakit mengajari kita berkorban, memahami, menyayangi, mencintai, menghargai, semakin merunduk..
bukan tanpa obat, namun proses dari pengobatan tersebutlah yang mendewasakan kita.
#1
Perdebatan panjang namun tidak pernah melelahkan.
Pertemuan kita adalah musuh waktu, kenyataan bahwa kita sering melupakan.
Kita adalah dua pasang mata yang sedang menantang dunia.
Kita partner terhebat sepanjang masa.
{}
Comments