Hey, Nirvana.
Kau adalah nirwana tempat bermuara semua lara
Waktu pun tak mampu membendung semua cerita
Kau adalah seberkas cahaya yang kembali kulihat walau hanya setengah jam lamanya
kau, yang terlarut dalam gemuruh gelisah, namun juga segenap asa yang tak pernah lelah
kau yang terkadang membutakan namun sekaligus jadi penunjuk labirin dalam gelapnya dunia
kembalilah, kembali dalam seberkas terang dengan lilin di tanganmu.
Namun, jangan pernah kau usik keheninganku saat mengukir tentangmu.
Mungkin kau tidak akan kembali, tapi aku tau pasti
Terangku pun akan menerangi gelapnya labirinmu.
-catatan pukul sembilan malam dikamar asrama.
Comments